Sekjen Kemenag: PKUB Harus Pimpin Integrasi Program Kerukunan Lintas Unit

Admin Berita 07 May 2025 1552 kali dibaca

Jakarta, 7 Mei 2025 — Dalam upaya mendukung implementasi Asta Protas Menteri Agama, Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI menggelar kegiatan bertajuk “Penguatan Program Kerukunan” yang berlangsung di Hotel Luminor, Pecenongan, Jakarta. Kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi strategis untuk memperkuat arah dan kolaborasi antarunit dalam membangun kerukunan umat beragama yang berkelanjutan.


Acara ini melibatkan berbagai unsur penting di lingkungan Kementerian Agama, antara lain para pejabat dan pegawai dari PKUB, serta perwakilan Eselon II dari Direktorat Jenderal Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu. Hadir pula perwakilan dari Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta akademisi dan praktisi dari Universitas Indonesia. Kehadiran lintas unit ini mencerminkan semangat integrasi dan sinergi dalam mengawal program kerukunan secara nasional.


Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyelaraskan dan mereorientasi arah program kerukunan umat beragama agar selaras dengan visi transformatif Menteri Agama dalam Asta Protas, khususnya dalam hal penguatan kerukunan antarumat dan intraumat beragama sebagai landasan utama terciptanya masyarakat yang harmonis dan inklusif.


Dalam arahannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA., menekankan pentingnya peran strategis PKUB dalam mengoordinasikan kerja-kerja kerukunan di seluruh unit.

“Semua Direktorat Jenderal Bimas memiliki program kerukunan yang menjadi bagian dari core business masing-masing. Karena itu, PKUB perlu mengambil peran sebagai orkestrator yang menyatukan langkah dan visi antar unit,” ujar Kamaruddin.


Ia menegaskan bahwa PKUB adalah leading sector dalam urusan kerukunan umat beragama, dan keberadaannya harus menjadi simpul strategis untuk menyatukan langkah lintas unit, termasuk dalam menjaga dan mengawal Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) yang setiap tahun menjadi instrumen bersama bagi seluruh jajaran Kementerian Agama.

“Kemenag memiliki harapan besar terhadap PKUB, baik untuk peran domestik maupun internasional. Dunia perlu melihat bagaimana Indonesia membangun harmoni dalam kemajemukan, dan PKUB bisa menjadi ujung tombaknya,” lanjutnya.


Menanggapi hal tersebut, Kepala PKUB, Dr. H. Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D. (Gus Adib), menyampaikan bahwa kerja membangun kerukunan adalah kerja kolektif yang membutuhkan keterlibatan semua pihak.

“Kami membutuhkan dukungan aktif dari seluruh Ditjen Bimas, Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, serta Badan Moderasi Beragama dan PSDM. Sinergi ini sangat penting untuk menjaga kerukunan antarumat dan intraumat beragama, sekaligus memperkuat promosi praktik baik kerukunan Indonesia di mata dunia,” ungkap Gus Adib.


Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi internal di Kementerian Agama dalam menyusun dan menjalankan program-program kerukunan yang berdampak luas, berkelanjutan, dan berorientasi global. Dalam dunia yang semakin kompleks dan plural, Indonesia dituntut mampu menunjukkan dirinya sebagai laboratorium hidup kerukunan antarumat beragama yang bisa diteladani dunia.