Yogyakarta, 23–24 April 2025 — Dalam upaya memperkuat kerukunan umat beragama melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal, Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI melakukan rangkaian koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan di Daerah Istimewa Yogyakarta, menjelang pelaksanaan kegiatan "Culture and Local Wisdom for Harmony" yang direncanakan berlangsung pada 4–5 Juli 2025 di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta.
Koordinasi diawali dengan audiensi ke Kanwil Kementerian Agama DIY yang diterima langsung oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Muntolib, pada Rabu (23/4). Selanjutnya, pada Kamis (24/4), Tim PKUB RI melakukan kunjungan ke Dinas Kebudayaan DIY dan bertemu dengan Kepala Dinas, Dian Lakshmi Pratiwi, untuk membahas sinergi lintas sektor dalam penyelenggaraan kegiatan berbasis seni dan budaya sebagai media kampanye kerukunan.
Kegiatan ini digagas sebagai bentuk konkret kampanye ruang publik melalui seni dan kearifan lokal yang merepresentasikan keberagaman Indonesia. Dalam audiensi tersebut, Ibu Dian menyambut baik inisiatif PKUB dan menyatakan kesiapan Dinas Kebudayaan untuk berkolaborasi.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari upaya bersama menjaga dan merawat kerukunan di Yogyakarta," ujar perwakilan Dinas Kebudayaan DIY.
Turut dilakukan koordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta dan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda DIY. PKUB juga mengajak Kanwil Kemenag DIY untuk mendukung pelibatan siswa-siswi madrasah dan sekolah keagamaan lainnya dalam berbagai bentuk penampilan seni, seperti hadrah, teater rakyat, paduan suara, tari tradisional, hingga barongsai, yang akan merepresentasikan agama-agama yang ada di Indonesia.
Heery Susanto, Kepala Bidang Bina Lembaga Agama dan Keagamaan PKUB Kemenag RI, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye toleransi berbasis kebudayaan, sejalan dengan nilai-nilai dalam Asta Cita Nasional.
“Culture and Local Wisdom for Harmony tidak hanya menyasar ekspresi seni, tapi juga edukasi publik untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama. Budaya adalah medium yang sangat kuat untuk merawat harmoni,” ungkap Heery.
Dalam proposal kegiatan, PKUB mengusung berbagai kegiatan seperti talkshow bersama tokoh agama dan influencer, pameran mural bertema keberagaman, serta performance art dan pementasan budaya yang terbuka untuk masyarakat umum dan wisatawan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang edukasi publik, terutama bagi generasi muda, untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan nasionalisme melalui pengalaman budaya yang membangun.
Kanwil Kemenag DIY menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung kegiatan ini, termasuk dengan menerbitkan Surat Edaran kepada madrasah serta memfasilitasi partisipasi siswa. PKUB sendiri akan menindaklanjuti dengan mengirimkan konsep acara lengkap dan susunan penampil.
Kegiatan ini merupakan cerminan dari kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kerukunan melalui pendekatan yang humanis dan kontekstual.
Penulis: Avliya