Salam Pancasila
Bangsa Indonesia tengah menghadapi ujian kebangsaan yang tidak ringan. Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR dalam beberapa hari terakhir menimbulkan ketegangan sosial dan politik. Suasana semakin memanas ketika terjadi peristiwa tragis seorang pengemudi ojek online yang meninggal dunia setelah dilindas kendaraan rantis Brimob. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bukan hanya bagi keluarga korban melainkan juga bagi nurani bangsa.
Situasi ini mengingatkan kita bahwa dinamika demokrasi bila tidak dikelola dengan baik dapat merembet menjadi konflik yang merugikan persatuan nasional. Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam demokrasi tetapi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa adalah garis batas yang tidak boleh dilanggar. Dalam kondisi seperti inilah peran agama dan suara kebijaksanaan dari para tokoh iman menjadi penting untuk meneduhkan hati masyarakat dan mengarahkan bangsa kembali ke jalur kebersamaan.
Atas dasar keprihatinan yang mendalam inilah kami Pusat Kerukunan Umat Beragama PKUB menyampaikan Seruan Indonesia Damai. Seruan ini adalah panggilan moral bukan hanya untuk para pemimpin bangsa tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Kami percaya suara lintas agama adalah suara kebangsaan sebab semua agama menuntun umatnya untuk menjaga kehidupan memuliakan kemanusiaan dan menghindari pertikaian.
Melalui seruan ini kami mengajak seluruh anak bangsa untuk menahan diri menjaga akal sehat dan kembali meneguhkan komitmen kebangsaan agar Indonesia tetap berdiri kokoh dalam kedamaian.
Meneguhkan
Jalan Konstitusi dan Persatuan Bangsa
Dalam menghadapi gejolak sosial politik yang sedang berlangsung kita perlu kembali mengingat bahwa bangsa ini berdiri di atas fondasi yang kokoh yaitu Pancasila Undang Undang Dasar 1945 Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai nilai inilah yang menjadi penuntun bagi seluruh anak bangsa ketika menghadapi persoalan yang mengguncang rasa kebersamaan. Tanpa kesetiaan pada konstitusi dan dasar negara maka kehidupan berbangsa akan kehilangan arah dan mudah diseret oleh kepentingan sesaat.
Kami menyerukan agar para pemimpin bangsa tetap teguh di Jalan Konstitusi. Jalan inilah yang mengajarkan bahwa setiap masalah harus diselesaikan melalui mekanisme hukum dan tata kelola negara yang sahih. Tidak boleh ada langkah yang menyimpang dari aturan dasar karena sekali bangsa ini keluar dari rel konstitusi maka keutuhan persatuan akan terancam.
Kepada seluruh rakyat Indonesia kami mengingatkan agar tetap memegang erat persaudaraan kebangsaan. Perbedaan pandangan politik adalah sesuatu yang wajar tetapi jangan sampai memecah persatuan yang telah dirajut dengan susah payah oleh para pendiri bangsa. Lebih berbahaya lagi bila perbedaan itu dipelintir menjadi polarisasi agama. Kami menegaskan agar umat beragama tidak terprovokasi untuk membawa pertikaian politik ke ranah keagamaan. Isu agama sangat rawan dimanipulasi dan bila dibiarkan akan melukai hati masyarakat serta merusak harmoni yang telah lama kita bangun.
Bangsa Indonesia telah berkali kali membuktikan bahwa persatuan dapat mengalahkan perpecahan. Dari masa perjuangan kemerdekaan hingga berbagai krisis yang melanda kita selalu berhasil bangkit karena setia pada dasar negara dan saling menjaga kerukunan. Kini saatnya kembali meneguhkan komitmen itu agar Indonesia tetap berdiri sebagai rumah damai bagi semua.
Doa
Solidaritas dan Belasungkawa
Dalam suasana kebangsaan yang penuh keprihatinan ini doa dan solidaritas menjadi sumber kekuatan yang tidak boleh diabaikan. Agama apa pun selalu menekankan pentingnya berdoa kepada Tuhan untuk memohon keselamatan dan kedamaian. Karena itu kami mengajak seluruh rumah ibadah di seluruh pelosok tanah air agar senantiasa menyertakan doa bagi Indonesia dalam setiap peribadahan yang dilakukan. Doa adalah kekuatan spiritual yang mampu meneduhkan hati umat sekaligus memperkuat keyakinan bahwa bangsa ini tidak sendirian menghadapi ujian.
Kami juga menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya kepada keluarga korban pengemudi ojek online yang meninggal dunia akibat peristiwa tragis di sekitar demonstrasi. Kehilangan seorang anggota keluarga tentu meninggalkan luka yang tidak mudah terobati. Semoga Tuhan memberikan ketabahan dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kepada para korban lain yang masih menjalani perawatan di rumah sakit kami menyampaikan empati dan doa agar segera pulih kembali. Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua agar menghindari segala bentuk kekerasan dalam menyampaikan aspirasi maupun dalam menjaga keamanan.
Solidaritas kemanusiaan tidak mengenal batas agama suku ataupun pilihan politik. Saat ada saudara sebangsa yang menderita maka kewajiban moral kita adalah mengulurkan tangan dan menunjukkan empati. Dengan cara itu persaudaraan sejati akan tumbuh dan bangsa ini semakin kuat menghadapi tantangan.
Kami yakin bahwa kekuatan doa yang bersatu dengan solidaritas nyata dari masyarakat akan menjadi benteng yang kokoh. Tidak ada bangsa yang hancur selama rakyatnya saling peduli dan mendoakan satu sama lain. Semoga doa dan solidaritas ini menjadi penguat langkah kita menuju Indonesia yang damai dan berkeadaban.
Bangsa ini hanya akan tetap kokoh apabila setiap warganya memiliki komitmen yang sama untuk merawat persatuan. Di tengah gejolak sosial dan politik kita perlu meyakini bahwa jalan terbaik adalah kembali kepada nilai nilai kebangsaan yang luhur. Tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan apabila bangsa ini memilih jalan musyawarah persaudaraan dan doa. Inilah yang kami tekankan dalam Seruan Indonesia Damai.
Kami Pusat Kerukunan Umat Beragama meneguhkan tekad untuk terus menjadi penopang persaudaraan kebangsaan. Kami percaya bahwa suara lintas agama adalah suara moral yang lahir dari kesadaran untuk menjaga keutuhan negeri. Persaudaraan bukanlah sekadar slogan melainkan sikap hidup yang harus diwujudkan dalam setiap langkah. Ketika pemimpin rakyat dan tokoh agama bersatu maka bangsa ini akan mampu menghadapi tantangan seberat apa pun.
Kepada seluruh rakyat Indonesia kami menyerukan agar tetap tenang dan tidak mudah diprovokasi. Lebih lebih jangan sampai terjerumus pada polarisasi isu agama yang dapat memecah belah umat. Agama adalah cahaya yang menuntun manusia menuju kebaikan sehingga tidak boleh dijadikan alat pertikaian. Biarlah perbedaan pandangan politik tetap berada di ranah demokrasi sementara persaudaraan iman harus dijaga sebagai pondasi kebangsaan.
Semoga
doa yang dipanjatkan dari masjid gereja pura vihara dan klenteng serta empati
yang mengalir dari hati setiap anak bangsa menjadi cahaya yang menerangi jalan
kita. Dengan niat tulus kita yakin Indonesia akan tetap damai dan penuh rahmat
Tuhan.
Jakarta 29 Agustus 2025
Kepala
Pusat Kerukunan Umat Beragama