Bangli, Bali — Provinsi Bali tak hanya dikenal dunia karena keindahan alam dan budayanya, tetapi juga menjadi sorotan karena keharmonisan kehidupan antarumat beragama. Salah satunya terlihat di Desa Sadar Kerukunan Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, yang menjadi potret nyata kerukunan umat beragama di Indonesia. Umat beragama hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari. Akulturasi budaya yang kuat tampak jelas di tengah-tengah masyarakat Bangli.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bangli, I Nyoman Sukra mengungkapkan bahwa pendekatan personal kepada tokoh-tokoh dan masyarakat terus dilakukan untuk menjaga keharmonisan. "Kami rangkul seluruh umat beragama, berapapun jumlahnya, untuk bersama-sama menjaga kerukunan," ujarnya.
Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Syarif Hidayatullah menyampaikan, "meskipun anggaran Biaya Operasional (BOP) Kerukunan tahun ini mengalami penyesuaian, semangat para tokoh agama untuk terus menjaga dan merawat kerukunan tidak surut", tegasnya.
Kepala Kankemenag Kabupaten Bangli, Tia Sastrina juga menguatkan bahwa "kearifan lokal dan praktik baik yang telah berkembang di masyarakat, khususnya di Desa Kutuh, menjadi kekuatan utama dalam merawat keberagaman di Kabupaten Bangli".
Salah satu simbol kerukunan yang mengakar di Bangli adalah keberadaan Pura Dalem Jawa (Langgar) di Desa Bunutin Kec. Bangli. Meski Pura Langgar adalah tempat ibadat umat Hindu, tidak sedikit wisatawan Muslim yang berkunjung. Guna mengakomodasi hal ini, pengelola menyediakan area khusus untuk sholat di pelataran luar (nista mandala), di luar area utama Pura (Utama Mandala) yang hanya dapat diakses oleh pemangku. Fasilitas wudhu juga disediakan di lokasi tersebut.
Dalam aspek pemberdayaan ekonomi umat, Kantor Kemenag Bangli menginisiasi Peken Raya, yaitu strategi inovatif untuk membangun kemandirian dan meningkatkan perekonomian umat di Kabupaten Bangli. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan serta UMKM umat setempat. Pelaksanaannya mencakup pasar murah jelang hari raya, pendampingan dan penguatan ekonomi umat, serta penyaluran bantuan pemberdayaan ekonomi.
Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (Kapus PKUB), Muhammad Adib Abdushomad, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Madani Global Citizenship (MGC) Rempoa-Tangsel menegaskan bahwa praktik kehidupan rukun antarumat beragama di Bangli menjadi referensi penting bagi wisatawan dunia dalam memotret wajah kerukunan Indonesia. “Ini adalah modal besar bagi kita semua. Kerukunan umat beragama merupakan salah satu dari Asta Protas Kyai Menteri,” tuturnya.
Gus Adib, sapaan akrab Kapus PKUB ini juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi provokasi yang dapat mengganggu harmoni keagamaan. “Ketulusan masyarakat dalam hidup beragama akan terus nyata selama tidak ada provokasi dari luar. Hati-hati pula dalam mengunggah konten sensitif,” pesannya.
Program unggulan PKUB lainnya, seperti Gebyar Toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kerukunan Beragama, diharapkan terus menjadi wadah penguatan kerukunan lintas agama serta dapat dikolaborasikan dengan kegiatan FKUB dan Desa Sadar Kerukunan di berbagai daerah. "Kerukunan dibangun melalui kerja bersama dan gotong royong, sehingga diharapkan program-program tersebut dapat kembali mendapatkan dukungan anggaran." Tutup Gus Adib.