PKUB Kemenag Tanamkan Nilai Ekoteologi pada Generasi Z di Kalimantan Selatan

Admin Berita 17 Oct 2025 124 kali dibaca
PKUB Kemenag Tanamkan Nilai Ekoteologi pada Generasi Z di Kalimantan Selatan

PKUB Kemenag Tanamkan Nilai Ekoteologi pada Generasi Z di Kalimantan Selatan

Banjarmasin, 17 Oktober 2025 — Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar kegiatan “Penanaman Nilai Ekoteologi pada Generasi Zelenial di Kalimantan Selatan” di Hotel Swiss-Belinn Banjarmasin, 17–19 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seratus pemuda lintas agama dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.


Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan yang menekankan pentingnya membangun kesadaran spiritual dan tanggung jawab ekologis di kalangan umat beragama.

“Ekoteologi memiliki makna yang sangat penting dalam membangun kesadaran spiritual dan tanggung jawab ekologis umat beragama. Karena itu, saya sangat mengapresiasi langkah PKUB Kementerian Agama RI yang telah menyelenggarakan kegiatan penanaman nilai-nilai ekoteologi bagi generasi Z di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan ini,” ujarnya.


“Kegiatan seperti ini sangat relevan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga alam merupakan bagian dari pengamalan iman dan wujud rasa syukur kepada Tuhan. Apalagi, para peserta tidak hanya memahami konsep ekoteologi secara teoritis, tetapi juga akan terlibat langsung dalam aksi nyata penanaman pohon. Kalimantan adalah paru-paru dunia yang harus dijaga demi keberlanjutan kehidupan,” lanjutnya.


Program ini merupakan salah satu bentuk implementasi nilai-nilai Asta Protas Menteri Agama yang menekankan pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan beragama. Ketua panitia, Dr. Paulus Tasik Galle, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjadi momentum lahirnya kesadaran ekologis di kalangan generasi muda.


“Program ini adalah turunan dari Asta Protas Menteri Agama. Kami ingin generasi muda memahami bahwa bumi adalah tempat ibadah kita bersama. Jika lingkungan rusak, ibadah pun bisa terhambat. Karena itu, merawat bumi adalah bagian dari ibadah itu sendiri,” ungkapnya.


Selain seminar dan sesi refleksi keagamaan, kegiatan juga diisi dengan aksi penanaman pohon di kawasan hijau sekitar Banjarmasin. Langkah ini menjadi simbol nyata komitmen generasi muda lintas agama dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai wujud iman dan cinta terhadap bumi.